Pages

Ads 468x60px

Jumat, 20 April 2012

Indahnya Jadi Akhwat part 3 : Jilbab Paris yang Tipis tetap Laris Manis


Saya sendiri tak paham betul kenapa jilbab model ini disebut jilbab paris, padahal saya sudah menjualnya berkodi-kodi, mungkin pada awal kemunculan jilbab model ini diplastiknya tertulis “paris” mungkin karena itu disebut jilbab paris. Atau mungkin jilbab model ini berasal dari kota paris yang terkenal sebagai pusat mode dunia, tapi tunggu dulu, jika yang kita bicarakan adalah tas atau sepatu mungkin saya bisa percaya tapi jika itu jilbab, rasanya sulit untuk mempercayai kalau tren nya berasal dari paris. Jilbab model ini berbahan kain yang sangat tipis, walau pun ukhti melipat jadi dua jilbab ini, saya pastikan leher kamu akan tetap terlihat. Sangking tipisnya. Semoga ini bukan salah satu dari sekian banyak ghozul fikr ya ukhti. Berpakaian tapi tak “rapi”

Tapi justru jilbab model ini yang sedang naik daun sekarang, kalau boleh saya rumuskan ada beberapa hal yang menyebabkan jilbab paris ini laris manis dipasaran, tentu saja melihat dari pengalaman saya sebagai pedagang jilbab J. Pertama, karena harganya murah, dengan bermodal tiga lembar uang limaribuan (harga batam) ukhti sudah bisa membawa pulang jilbab paris sesuai warna yang kamu pilih. Kedua, warnanya beraneka ragam, bayangkan satu jenis warna saja bisa memiliki beberapa tipe, misalnya hijau muda, hijau tua, hijau armi, hijau lumut, hijau daun pisang, hijau keabu-abuan, dll. Jadi pilihan warnanya banyak dan meremaja banget, sesuai dengan target pasarnya. Ketiga, kalau digunakan jilbab paris ini gampang diatur, tidak terlalu licin juga tidak terlalu kaku, pas pada porsinya sehingga nyaman digunaka. Tapi, ya tentu saja ukhti, jilbab model ini terlalu tipis dan menerawang, orang-orang tidak perlu lagi menebak-nebak bagaimana wujud benda yang ukhti sembunyikan dibalik jilbab karena sudah terlihat jelas.
Sekali lagi, Semoga ini bukan salah satu dari sekian banyak ghozul fikr yang senantiasa membumbui kehidupan manusia terutama ummat muslim. Semoga saja ini salah satu dari sekian banyak semangat untuk mempopulerkan jilbab. Semoga saja ya ukhti.

Mungkin bisa kembali ukhti ingat empat point penting dalam aturan menutup aurat bagi wanita. pertama, tidak ketat, tidak tipis, menutup bagian dada, tidak menyerupai laki-laki. Jadi, apakah jilbab paris termasuk kriteria jilbab yang bisa digunakan oleh muslimah? Jilbab paris bisa dibuat lebar, bahkan sangat lebar sehingga menjadi longgar dan tidak ketat, tapi permasalahannya jilbab paris begitu tipis, bahkan sangat tipis sehingga sulit rasanya dimasukkan dalam kategori jilbab yang bisa digunakan muslimah. Tapi, jilbab paris ini punya kelebihan-kelebihan yang disebutkan diatas, jadi gimana dong ukhti. Dengan warna-warnanya yang indah, bukankah fitrah wanita ingin menggunakan yang indah-indah? Kalau dipakai tidak mudah berantakan dan tetap rapi, bukankah fitrah wanita ingin terlihat selalu rapi? Gimana dong ukhti, koleksi jilbab parisku sudah sangat banyak, apa harus dimusnahkan? Mubadzir dong ukhti, bukannya sifat mubadzir itu datangnya dari setan? Duh, ukhti, gimana dong??
Ukhti-ukhti yang kreatif pasti gak kehabisan akal nih. jilbab paris bisa disulap jadi tebal dengan cara dilapis dengan sesama jilbab paris ataupun dengan selain jilbab paris. Mungkin bagi ukhti-ukhti yang terbiasa dengan lapis melapis jilbab sudah biasa dan tak heran lagi dengan cara yang satu ini, bahkan mungkin sudah tau jauh sebelum tulisan ini diluncurkan. Tapi taukah kamu, masih banyak para pengguna jilbab paris lainnya yang belum terbiasa bahkan heran dengan penggunaan jilbab yang dilapis. Kalau boleh saya tebak yang pertama mereka utarakan mungkin, “dilapis?? Panas dong” kalau udah dengar komentar kayak gini hanya bisa tersenyum manis dan komentar seadanya “kan jilbabnya tipis, kalau digabungin tipis sama tipis kan sama aja ama jilbab lain yang bukan paris” walaupun sebenarnya geram nak cakap macem ni “sepanas-panasnya jilbab lapis tak sepanas api neraka” hehe.

Alhamdulillah ukhti, jika akhirnya kita termasuk orang-orang yang sangat memperhatikan kemaksimalan penutupan aurat kita (afwan kalau penyusunan katanya agak aneh). semoga setiap pengorbanan akan ada balasannya ya ukhti.

Ukhti, tapi mungkin ada diantara kita yang tau tapi merasa hal ini tidak terlalu penting untuk dilaksanakan. Mungkin ukhti bisa kembali menambah pengetahuan tentang hal-hal ini, karena pada hakekatnya setiap hal yang dengan senang hati bisa kita lakukan itu didasari oleh kepahaman yang kuat.

Ukhti, auratmu menjadi hal yang terpenting yang harus ukhti perhatikan, tentu saja setelah aqidahmu. Karena aqidah adalah pondasi yang menentukan mau seperti apa bangunan yang akan dibangun diatasnya, ibadah adalah tiang-tiangnya dan akhlaq adalah keindahan bangunan itu. teringat pada sebuah susunan firman yang sangat indah disurah Al-ahzab dan ayat ke limapuluhsembilan.“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.“ 

Ukhti, mungkin dengan mengkreasikan jilbab, kita bisa semakin mudah untuk mengajak teman bergabung dalam gerbong ini, Karena taukah ukhti, diluar sana banyak yang “takut” dengan kita karena penampilan kita yang terlalu kaku. Tapi ukhti, jangan karena alasan ingin mengajak teman kegerbong ini ukhti jadi mengikuti caranya berpakaian ya, tidak ukhti, tidak begitu caranya. Ingat kata kuncinya ukhti, berbaur asal jangan lebur, mewarnai jangan terwarnai. Semoga kita bisa menyolehkan orang lain dan bisa mencerdaskan orang lain, tapi ingat ukhti, untuk menyolehkan orang lain kita harus soleh terlebih dahulu dan untuk mencerdaskan orang lain kita harus cerdas terlebih dahulu.

Akhir kalam ukhti, semoga kita bisa menjadi pribadi yang soleh menyolehkan dan cerdas mencerdaskan.
Wallahualam bishawab
^.^ MaTa

Disudut Busway jurusan batam centre – tiban
Rabu sore 11 April 2012
Terinspirasi dari banyak orang disekitar…

pulangkerja.com

Rabu, 22 Februari 2012

Dhuha punya cerita

Bismillah...

Sekitar pukul setengah 10 sampai jam 10 biasanya aku pakai untuk sholat di mushalla sekolah, berusaha memanfaatkan semaksimal mungkin jam istirahat pertama atau jam kosong karena tidak ada ngisi di kelas.
yang paling teringat ketika kemaren dan hari ini setelah shalat..

seperti biasa ada beberapa murid putri dan guru yang juga tidak absen untuk sholat, hari ini ketemu siswi kelas X jurusan perawat  menegur ku, "eh bu Ulfah, mau kaya juga ya" sambil ketawa...
awalnya sempat diam sejenak, masih ga 'ngeh, maklum dari pagi jadwal full jadi pikiran masih dipenuhi materi pelajaran :)
akhirnya aku 'ngeh juga, maksudnya adalah sholat dhuha bisa bikin kaya alias memurahkan rezeki. akhirnya aku pun ikut ketawa,, walaupun telaat dan ditutup dengan kata aamiin

teringat kembali hari kemaren dimomen yang sama, setelah sholat salah satu guru agama SMP menegur "sholat yang rajin bu, biar cepat dapat jodoh" 
kalau yang ini aku sih langsung 'ngeh, sambil senyum aku jawab aamiin... dengan khusyuk ;)

Selasa, 31 Januari 2012

Petualangan Hari Ahad

Hari ahad menjadi hari favoritku, agendanya sudah tetap dan jelas, dari pagi sampai sore terisi penuh dengan aktifitas menyenangkan dan bermanfaat. pagi terkadang diisi dengan rapat, biasa rapat di masjid raya bersama orang-orang yang luar biasa pastinya. kadang-kadang rapat departemen, kadang juga rapat dengan beberapa senior. ada diskusi juga ada canda dan ada sarapan pagi bersama. menyenangkan..

kemudian dilanjut dengan agenda pekanan, melingkar, dulu aku sebut dengan perjalanan keluar kota. soalnya lokasinya jauh dari rumahku, tapi tetap agenda yang satu ini yang paling aku tunggu. ketemu teman-teman yang luar biasa, membicarakan hal-hal yang juga luar biasa. rasanya ingin berlama-lama kalau sudah bertemu, tapi perjalanan harus terus dilanjutkan. setelah melingkar, kami terkadang makan siang bersama, tempat favorit kami rumah makan bakso gunung. setelah itu dua sampai tiga orang diantara kami akab melanjutkan petualangan ke masjid raya batam untuk kembali melingkar, dengan kelompok yang berbeda dan peran yang berbeda. kembali bertemu dengan wajah-wajah muda yang semangat luar biasa. senang rasa hati. semoga kami semua tetap diberi keistiqomahan. aamiin ya Rabb.

akhirnya, sore aku lanjutkan dengan mengikuti kelas arab. aku udah dua kali mengikuti kelas arab di tempat yang berbeda, tapi kok gak bisa-bisa ya. hehe. mungkin kurang serius, semoga sekarang bisa. 

dan petualangan hari ahad harus berakhir di bus kota yang mengantarkan aku dan teman dari batam center yang penuh kesibukan ke daerah tiban yang tenang.. saatnya kembali ke keluarga dan beristirahat.

Selasa, 24 Januari 2012

coming soon....


DATANG ATAU MENYESAL ....!!!
Ayo... datang beramai2..

Senin, 16 Januari 2012

Tips menghilangkan rasa panas ditangan karena cabe


Memasak, kegiatan ini yang setahun belakangan mulai saya geluti. Walaupun bukan sebagai master chef, setidaknya peran saya cukup membantu dalam menyelesaikan pesanan ketring yang berkotak-kotak. Memang pekerjaan saya bukanlah langsung berhadapan dengan kompor, kuali, minyak, dan kawan-kawannya. Saya hanya diperbolehkan memotong ini itu, membungkus ini itu, dan lain sebagainya. Karena, pastinya kami tidak mau mengambil resiko kehilangan pelanggan dengan membiarkan masakan diracik dari tangan saya. hohoh

Dan untuk kamu-kamu yang punya hobi memasak, ternyata oh ternyata, memasak itu bisa menyeimbangkan otak kanan dan kiri lo. Jadi, memasak bisa menggantikan senam otak. Tentang info yang satu ini, saya tidak punya literature yang membenarkannya ya, info ini saya dapatkan dari teman liqo’ saya yang pada saat itu agenda kami adalah latihan memasak.

Well, saudara-saudara, bagi kamu-kamu yang pernah masak, apa lagi masakan Indonesia pasti tidak jauh-jauh dari cabe. Sebagai bumbu pada masakan, cabe bisa di iris tipis atau dihaluskan. Nah, untuk menghaluskan ada metode modern dengan menggunakan blender atau metode tradisional dengan menggiling cabe menggunakan ulekan (saya ga tau namanya apa). Sama halnya dengan mengupas bawang yang meninggalkan bekas, membuat air mata keluar, menggiling cabe juga meninggalkan bekas, yaitu tangan kita bisa panas. Yang tidak pernah ngulek cabe, jangan dibayangkan panas karena terbakar ya, tapi bayangkan rasa mulut atau bibir kita ketika kita makan bakso dengan full cabe (Nah gitu tu panasnya, mirip banged, tinggal dipindahin aja panas di mulut ke tangan) *selamat membayangkan :)

Sore ini, saya kembali berurusan dengan cabe, bukan mengulek, tapi memotong kecil-kecil, parahnya cabe yang dipotong adalah cabe rawit, cabe jenis ini yang terkenal paling pedas diantara cabe-cabe yang lain. Ketika memotong dan beberapa waktu setelah memotong cabe, panas di tangan tidak langsung terasa tetapi beberapa jam kemudian panas teramat sangan barulah dirasakan disekitar jari-jari tangan.

Akhirnya ada beberapa tindakan yang saya lakukan...
Pertama, hal yang pertama saya lakukan adalah tindakan putus asa kebanyakan orang yang tangannya panas akibat cabe, yaitu mencuci dengan air dingin, memasukkan tangan kekulkas, bahkan menggenggam es batu sampai beku es pindah ketangan. Jika anda mencoba cara ini maka bisa saya pastikan bahwa anda akan menjadi GATOT alias gagal total, karena rasa panas ditangan anda tidak akan berkurang sedikitpun dengan tindakan diatas.

Kedua, setelah gagal dengan percobaan yang pertama akhirnya saya mengikuti apa yang emak saya sarankan yaitu mencuci tangan dengan minyak goreng. Dari awal saya sudah berfikir bahwa teori ini pasti tidak bisa dijelaskan secara ilmiah. Dan benar saja, setelah saya mencoba mencuci tangan  dengan minyak goreng dan membilasnya dengan sabun tetap saja BEGAL alias benar-benar gagal.

Tidak putus asa, saya pun kembali memutar otak, mengunjungi dapur dan mencari-cari bahan-bahan masakan apa yang bisa saya gunakan. Dan mata saya tertuju pada garam. Saya ambil sesendok teh garam dan saya usap-usap dibagian tangan yang panas, setelah saya bilas dengan air bukan hilang panas yang saya rasakan tapi justru tangan saya menjadi halus. Ternyata eksperimen saya NGABIS alias ngaco abis, karena garam itu berfungsi untuk menghaluskan kulit. Mungkin pernah ada yang liat iklannya di tipi-tipi.

Ditengah-tengah keputus asaan saya, dengan mengipas-ngipaskan tangan yang kepanasan, saya kembali berfikir keras untuk menemukan jalan keluar dari permasalah berat yang sedang menimpa saya. Dan, saya teringat dengan kebiasaan saya ketika makan makanan yang pedas, ketika mulut menjadi panas karena cabe saya biasanya minum air hangat (lebih kepanas) saya tahan sebentar di mulut dan ini mujarab menghilangkan panas dimulut. Akhirnya saya berfikir, kenapa tidak dicoba ditangan yang kepanasan akibat cabe, toh sama-sama cabe kan. Akhirnya saya pun melakukan tindakan yang luar biasa itu.

Ikutilah tahapan-tahapan yang saya lakukan

  •          Ambil mangkuk ukuran sedang
  •     Isi dengan sedikit air panas dicampur air dingin, sehingga rasa air menjadi hangat (lebih ke panas ya) jadi bukan hangat yang lebih kedingin. Faham ya maksudnya
  •    Kemudian rendam tangan didalam air, dengan sesekali mengangkat tangan keluar dari mangkuk, karena kalau direndam kelamaan nanti tangannya bisa melepuh, heheh. Tahan hingga 1 atau 2 menit atau sampai air menjadi dingin
  •        Kemudian ulangi 2 atau 3 kali untuk mendapatkan hasil yang maksimal

Dan setelah saya mencobanya beberapa menit kemudian tangan saya kembali normal (horeeyy) tidak panas lagi. Untuk yang satu ini juga saya belum bisa menarik kesimpulannya secara ilmiah, ini terjadi begitu saja tapi tetap sesuai dengan apa yang saya bayangkan.

Demikianlah tips yang bisa saya bagi dengan sesama tukang masak yang tangannya kepanasan setelah menggiling atau memotong cabe. Ingat, jangan pernah mencuci tangan yang panas dengan air dingin, begitu juga ketika mulut kita kepedasan, jangan minum air dingin, tapi gunakanlah air hangat untuk menghilangkan pedas atau kepanasan akibat cabe, karena air dingin akan membuat panas atau pedas semakin terasa. Demikian tips yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat dan selamat mencoba. ^.^

Minggu, 01 Januari 2012

"---------------"

timbulnya rasa kecewa mungkin karena kita bekerja bukan karena-Nya, tapi karena nya....




rumah ini di huni oleh para manusia kawan, bukan malaikat...